Labels

Pendidikan (30) Kesehatan (12) MANCING (8) manajemen (7) OTOMOTIF (6) akuntansi (5) visual basic (5) Hoby (4) TWITTER (4) agama buddha (4) pajak (4) BBM (3) facebook (3) olaraga (3) Agama Islam (2) Blog (2) Shop (2) gedget (2) soal dan jawaban (2) youtube (2) Bank (1) IOS (1) Price (1) matematika (1) saham (1)

Friday, January 8, 2016

Soal dan Jawaban Audit



Soal dan Jawaban Audit


  1. Jelaskan hubungan antara siklus pengajian dan personalia serta penilaian persediaan ?

Jawab :
Siklus pengajian berhubungan dengan siklus personalia karena dalam siklus personalia juga mengandung ungsur yang berkaitan dengan sistem pengajian karyawan dan upah karyawan serta personalia juga meliputi penilaian kinerja dan karakter karyawan meliputin tentang penilaian persediaan yang terjadi. Contoh karyawan yang ceroboh akan membuat ketidak sesuaian stok dengan kondisi serta persediaan yang ada.
  1. Jelaskan alasan mengapa perusahaan menggunakan metode pengujian impres?
Jawab :
Metode Imprest
Dalam sistem ini jumlah rekening dalam kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Apabila dan kas kecil tinggal sedikit dan juga pada akhir periode, kasir kas kecil akan meminta pengisian kembali kas kecilnya sejumlah jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil. Dengan cara ini jumlah uang dalam kas kecil kembali lagi seperti semula. Pengisian kembali pada akhir periode ini perlu dikatakan agar biaya-biaya yang sudah dibayar dari kas kecil bisa dicatat, karena dalam sistem imprest, pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali.

Itulah sebabnya banyak perusahaan mengunakan sistem ini. Misalnya, membuat akun penggajian impres terpisah untuk meningkatkan pengendalian internal pembayaran gaji. Saldo tetap, misalkan Rp. 5.000.000,- dibuat dalam akun bank penggajian. Segera sebelum setiap periode pembayaran, suatu cek atas transfer elektronik ditarik pada akun kas umum untuk menyetorkan total jumlah penggajian bersih ke akun penggajian. Setelah cek untuk gaji dilakukan pada akun penggajian impres, akun bank seharusnya memiliki saldo Rp. 5.000.000,-. Satu-satunya setoran ke dalam akun adalah untuk penggajian mingguan dan semi bulanan dan satu-satunya pengeluaran adalah pembayaran cek kepada karyawan.
           
  1. Jelaskan hubungan antara pengujian siklus akuisisi dan pembayaran serta pengujian hutang usaha dan berikan contoh spesifik bbagaimana ke 2 jenis pengujian tersebut mepengaruhi satu sama lain?
Jawab :
          Tujuan keselururhan di dalam audit siklus perolehan (akuisisi) dan pembayaran yaitu untuk mengevaluasi apakah akun yang dipengaruhi oleh perolehan barang dan jasa dan apakah pengeluaran kas untuk perolehan tersebut secara wajar disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi  yang diterima umum. Gambar 18-1 menggambarkancara arus informasi akuntansi melalui macam-macam akun di dalam siklus perolehan dan pembayaran. Gambar tersebut menunjukkan bahwa ada tiga kelompok transaksi yang termasuk ke dalam siklus itu;

  1. Perolehan barang dan jasa
  2. Pengeluaran kas
  3. Retur dan cadangan pembelian serta potongan pembelian

Karena semua transaksi siklus perolehan dan pembayaran biasanya mengalir melalui hutang dagang/usaha, maka akun ini sangat menentukan keberhasilan audit manapun atas siklus perolehan dan pembayaran.

Hutang dagang adalah kewajiban yang belum dibayarkan atas barang dan jasa yang diterima dalam kegiatan usaha normal perusahaan. Terkadang sulit untuk membedakan antara hutang usaha dan kewajiban yang masih harus dibayar, tetapi ada manfaatnya untuk mendefinisikan kewajiban sebagai hutang usaha kalau keseluruhan kewajiban itu sudah diketahui dan terhutang pada tanggal neraca. Jadi, akaun hutang usaha mencakup kewajiban karena perolehan bahan baku, peralatan, prasaran, perbaikan, dan banyak lagi jenis barang dan jasa yang telah diterima sebelum akhir tahun.

Contoh
Jika ada sebuah perusahaan A tidak dapat membayar hutang usaha biasanya perusahaan yang profesional akan membayar hutang tersebut dengan mengunakan sistem pembayaran berupa barang atau lisensi atau gedung yang kemudian diakuisisi atau mendapat perolehan oleh pihak yang memiliki piutang usaha perusahaan B dari perusahaan A. Misal gedung A dinilai 200jt maka akan dilihat berapa utang yang dimiliki maka akan dibayar dan melakukan pembayaran terhitung lebih atau kurang bayar yang tersedia.

  1. Jelaskan mengapa siklus persediaan sering kali merupakan bagian yang paling sulit dan yang paling menghabiskan waktu dalam audit?
Jawab:
Sebab karena siklus persediaan sering kali mengalami ketidak sesuaian dengan data yang ada di stok yang dimiliki dan tingkat penyusutan yang tidak mudah terkendali serta waktu dalam melakukan perhitungan langsung tentang stok yang ada langsung di persediaan langsung perusahaan.
  1. Jelaskan proses dari siklus audit kas mengenai berawal dan berakhirnya siklus ini?

Jawab :
PROSES PEMERIKSAAN
1.Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi penyimpanan kas dengan fungsi pencatatan kas.
2.Lakukan pengamatan terhadap fasilitas pengamanan yang melindungi pemegang kas dari kemungkinan pencurian dan permapokan terhadap kas yang disimpannya.
3.Mintalah kopi notulen rapat pimpinan mengenai pembukaan dan penutupan rekening bank
4.Ambil sampel bukti kas masuk
5.Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar
6.Ambil berita acara penghitungan kas.
           
  1. Jelaskan mengapa siklus audit saldo kas mempengaruhi siklus audit yang lain dan siklus apa saja yang mepengaruhinya?
Jawab :
Dalam Siklus saldo kas merupakan akumulasi dari siklus-siklus Audit. Seluruh transaksi dalam kelima siklus diatas memiliki kaitan dengan kas, baik langsung maupun tidak langsung. Seperti
Siklus Audit :
  1. Siklus Pendapatan : penghasilan yang didapatkan oleh perusahaan
  2. Siklus Pengeluaran : segala pengeluaran termasuk pembelian, beban, biaya, dan lain-lain.
  3. Siklus Personalia : segala keperluan yang digunakan untuk karyawan contoh : gaji, tunjangan, dan bonus-bonus.
  4. Siklus Produksi : yaitu segala keperluan yang berhubungan dengan produksi produk
  5. Siklus Investasi dan Pendanaan
  6. Siklus Kas

Dalam hal ini segala siklus saldo kas ini saling berpengaruh penting dengan siklus-siklus lainnya.
  1. Jelaskan tahap penyelesaian audit?
Jawab :
Prosedur – prosedur yang diterapkan pada tahap penyelesaian audit mempunyai beberapa karakteristik khusus, yaitu :
  1. Prosedur – prosedur tersebut tidak mengacu kesiklus transaksi maupun saldo rekening tertentu
  2. Prosedur – prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca
  3. Prosedur – prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangan subyektif auditor
  4. Prosedur – prosedur tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajer audit atau akuntan senior yang berpengalaman.


Tahap penyelesaian
  1. PENYELESAIAN PEKERJAAN LAPANGAN
    Ada lima prosedur yang dapat dilakukan oleh auditor, yaitu :
    Melakukan penelaahan peristiwa kemudian ( subsequent event review )
    b.      Membaca notulen rapat
    c.       Mengajukan pertanyaan atau melakukan konfirmasi dengan penasihat hukum klien
    d.      Menghimpun surat representasi klien
    e.       Melaksanakan prosedur analitis komprehensif
  2. MELAKUKAN PENELAAHAN PERISTIWA KEMUDIAN 
    ( SUBSEQUENT EVENT REVIEW  )
    Periode peristiwa kemudian adalah periode yang dihitung sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal berakhirnya pekerjaan lapangan ( tanggal laporan audit ).
    Jenis Peristiwa Kemudian
    Ada dua jenis peristiwa kemudian, yaitu:
    Tipe peristiwa kemudian I
    b.      Tipe peristiwa kemudian II
    Tipe peristiwa kemudian I meliputi peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat dalam proses penyusunan laporan keuangan. Contohnya : peristiwa yang dikelompokkan kedalam tipe pertama, yang memerlukan penyesuaian dan pengungkapan dalam laporan keuangan adalah :
    a.       Kerugian akibat piutang tak tertagih yang disebabkan adanya pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan dan menuju kepailitan sesudah tanggal neraca, merupakan indikasi keadaan yang ada pada tanggal neraca
    b.      Penyelesaian tuntunan hukum baik yang dilakukan klien maupun yang ditujukan pada klien, yang jumlahnya berbeda dengan jumlah utang atau piutang yang dicatat, membutuhkan penyesuaian laporan keuangan jika peristiwa yang menimbulkan tuntunan tersebut telah terjadi atau ada sebelum tanggal neraca
    c.       Penghentian operasi perusahaan cabang dengan rugi terestimasi yang diakibatkan oleh kondisi yang ada sebelum tanggal neraca
    Tipe peristiwa kemudian II meliputi peristiwa – peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca yang dilaporkan, tetapi kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca. Contoh peristiwa yang dikelompokan kedalam tipe kedua, yang tidak memerlukan penyesuaian, tetapi memerlukan pengungkapan  dalam laporan keuangan, adalah :
    a.       Penjualan obligasi maupun penerbitan saham baru
    b.      Akuisisi pada perusahaan lain
    c.       Kerugian aktiva tetap yang disebabkan kebakaran yang terjadi setelah tanggal neraca
    d.      Business combination  misalnya perusahaan klien akan merger dengan sebuah perusahaan  lain
    e.       Perubahan struktur modal
    f.       Pengumuman dividen saham ataupun dividen kas yang lain dari biasanya
    Prosedur audit yang dapat dilakukan auditor berkaitan dengan peristiwa kemudian, antara lain :
    a.       Membaca dan menganalisis laporan keuangan interim terbaru setelah tanggal neraca serta membandingkannya dengan laporan keuangan tahunan
    b.      Mengajukan pertanyaan kepada manajer atau eksekutif perusahaan mengenai apakah laporan keuangan interim telah disajikan dengan dasar yang sama dengan penyusunan laporan keuangan tahunan
    c.       Mengajukan pertanyaan kepada pejabat atau eksekutif yang bertanggung jawab tasa masalah keuangan dan akuntansi.
    d.      Membaca notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite resmi lainnya
    e.       Mengajukan pertanyaan kepada konsultan hukum klien mengenai adanya tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengendalian
    f.       Mendapatkan surat representasi dari manajer yang berwenang mengenai peristiwa kemudian yang perlu penyesuaian dan pengungkapan, yang bertanggal sama dengan tanggal laporan audit.
    g.      Mengajukan pertanyaan tambahan
    h.      Melaksanakan beberapa prosedur yang dipertimbangkan perlu dan semestinya dilakukan
    Auditor dapat mengeluarkan laporan audit sebagai berikut ( tertangantung materialitas peristiwa kemudian ) :
    a.       Pendapat tidak wajar apabila peristiwa kemudian sangat material
    b.      Pendapat menolak memberikan pendapat
  3. MENELAAH NOTULEN RAPAT
    Notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite resmi lainnya ( komite keuangan dan komite audit ), dapat berisi hal – hal yang secara signifikan berkaitan erat dengan audit yang dilaksanakan, misalnya :
    Otorisasi pengeluaran obligasi
    b.      Otorisasi pengeluaran saham baru
    c.       Otorisasi pembelian kembali saham sendiri
    d.      Otorisasi pembayaran dividen
    e.       Otorisasi penghentian jenis produk tertentu
    kelima hal tersebut  diatas berpengaruh pada asersi – asersi manajemen dalam laporan keuangan. Informasi yang diperoleh dari penelaahan tersebut dapat menyebabkan auditor :
    a.       Melakukan pengujian substantif tambahan
    b.      Meminta klien mengungkapkan peristiwa kemudian dalam laporan keuangan
  4. MENGAJUKAN  PERTANYAAN ATAU KONFIRMASI KEPADA PENASIHAT HUKUM KLIEN
    Kontinjensi adalah keadaan, situasi, atau kondisi yang meliputi ketidak pastian yang mungkin melibatkan keuntungan atau kerugian dimasa datang perlakuan akuntansi terhadap kontinjensi kerugian dapat berupa :
    Dicatat sebagai contingent liability  ( kewajiban bersyarat )
    b.      Diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
    c.       Tidak dicatat
    Kontinjensi dapat timbul karena :
    a.       Ketidakpastian jumlah pajak terhutang
    b.      Pemberian generasi produk
    c.       Adanya tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan
    Auditor harus menghimpun bahan bukti mengenai :
    a.       Keberadaan keadaan, situasi, atau kondisi yang meliputi ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan kerugian pada perusahaan sebagai akibat adanya tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan.
    b.      Periode atau waktu terjadinya kejadian yang menyebabkan tindakan hukum tersebut
    c.       Tingkat kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan
    d.      Jumlah kerugian potensial
    Prosedur yang dapat dilaksanakan auditor untuk itu adalah :
    a.    Mengajukan Pertnyaan kepada dan diskusi dengan manajemen
    b.    Membaca notulen rapat dewan komisaris
    c.    Menelaah perjanjian kontrak atau pinjaman
    d.   Konfirmasi dengan bank mengenai ada nya jaminan ( agunan ) pinjaman
    e.    Auditor meminta manajemen perusahaan
    MENGHIMPUN SURAT REPRESENTASI KLIEN
    Auditor mengendalikan representasi klien untuk :
    a.       Mengkonfirmasikan pernyataan lisan yang disampaikan pada auditor
    b.      Mendokumentasikan ketepatan representasi yang kontinu
    c.       Menurunkan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen
    Representasi klien melengkapi dan mendukung prosedur audit lainnya. Isi representasi klien meliputi :
    a.    Pengakuan manajemen mengenai tanggungjawabnya untuk laporan keuangan dengan prinsip akuntansi yang berterima umum
    b.    Tersedianya catatan keuangan dan data yang berkaitan
    c.    Kelengkapan dan tersedianya semua notulen rapat
    d.   Tidak terdapat kesalahan dalam laporan keuangan dan transaksi yang tidak tercatat
    e.    Informasi mengenai transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa
    f.     Ketidakpatuhan dengan berbagai isi perjanjian kontrak yang mungkin berdampak pada laporan keuangan
    g.    Informasi mengenai peristiwa kemudian
    h.    Ketidakberesan yang melibatkan karyawan dan manajemen
    i.      Komunikasi dari instansi pemerintah atau pelaporan keuangan
    j.      Rencana atau maksud yang mungkin akan mempengaruhi, dan lain berbagai
  5. MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS KOMPREHENSIF
    Data perusahaan dapat dibandingkan dengan :
    Hasil perusahaan yang diharapkan misalnya seperti yang tercantum dalam anggaran
    b.      Data industri
    c.       Data non keuangan yang relavan seperti jumlah produksi, atau jumlah tenaga kerja
  6. PENGEVALUASIAN TEMUAN
    Auditor melaksanakan pengevaluasian atas temuan dengan tujuan :
    Untuk menentukan jenis pendapat yang akan diberikan
    b.      Untuk menentukan apakah standar pengauditan telah dilaksanakan dengan baik dalam audit
    Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor melaksanakan beberapa langkah berikut:
    1.      Membuat penetapan akhir mengenai materialitas dan risiko audit
    2.      Melakukan penelaahan teknis mengenai laporan keuangan
    3.      Merumuskan pendapat dan membuat draft laporan audit
    4.      Melakukan  penelaahan akhir atas kertas kerja
  7. MEMBUAT PENETAPPAN AKHIR MENGENAI  MATERIALITAS  DAN RISIKO AUDIT
    Berkaitan dengan hal ini, ada 2 kasus yang mungkin ditemui auditor yaitu:
    Salah saji yang tidak atau belum dikoreksi mungkin secara individual tidak material
    b.      Klien tidak mau melakukan koreksi sesuai dengan yang diminta oleh auditor
    Penentuan salah saji oleh auditor dalam suatu akun meliputi beberapa komponen berikut :
    a.       Salah saji yang tidak dikoreksi yang terdeteksi melalui pengujian substantif  ( known misstatement )
    b.      Proyeksi salah saji yang tidak dikoreksi, yang diperkirakan melalui teknik sampling audit
    c.       Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis, dan yang dikuantifikasikan dengan prosedur audit lainnya
  8. MELAKUKAN PENELAAHAN TEKNIS MENGENAI LAPORAN KEUANGAN 
    Banyak kantor akuntan publik ( KAP )  yang mempunyai checklist( daftar pengecek ) rincian laporan keuangan. Checklist yang telah lengkap, dan temuan yang diperoleh melalui penelaahan, yang diperoleh melalui penelaahan, harus dimasukkan dalam kertas kerja.
  9. MERUMUSKAN  PENDAPAT DAN MEMBUAT DRAF LAPORAN AUDIT
    Sebelum mencapai keputusan pendapat yang final, auditor perlu berdiskusi dengan klien. Auditor dapat meminta klien ( manajer perusahaan ) untuk melakukan penyesuaian atau pengungkapan tambahan.
  10. MELAKUKANPENELAAHAN AKHIR ATAS KERTAS KERJA
    Manajer dapat melakukan penelaahan atas kertas kerja yang dibuat oleh seseorang auditor, maupun yang dibuat oleh asisten  atau junior auditor yang telah ditelaah oleh senior auditor.
  11. BERKOMUNIKASI DENGAN KLIEN
    Komunikasi oleh auditor dapat dilkasanakan dengan :
    Komite audit
    b.      Manajemen
  12. KOMUNIKASI  HAL – HAL YANG BERKAITAN DENGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
    Auditor tidak berkewajiban untuk mencari kondisi yang dapat dilaporkan. Tetapi, auditor mungkin menemukan kondisi yang dapat dilaporkan melalui :
    Pertimbangannya atau pemahamannya atas unsur – unsur SPI
    b.      Penerapan prosedur audit terhadap saldo maupun transaksi
    Laporan tersebut harus :
    a.       Mengindikasikan kegunaan audit laporan keuangan adalah memberikan pendapat atas laporan keuangan, bukan menyediakan mengenai struktur pengendalian intern klien
    b.      Mencakup definisi reportable condition
    c.       Mencakup pembatasan distribusi laporan
  13. KOMUNIKASI MENGENAI PELAKSANAAN AUDIT ( DENGAN KOMITE AUDIT )
    Komunikasi dapat berbentuk lisan atau tertulis. Komunikasi dengan komite audit meliputi masalah – masalah berikut :
    Tanggung jawab auditor berdasarkan standar pengauditan yang ditetapkan ikatan akuntan indonesia termasuk :
    Ø  Jaminan yang disediakan audit bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material
    Ø  Konsep materialitas yang digunakan dalam audit
    Ø  Jenis pengujian yang dilaksanakan
    b.      Kebijakan akuntansi yang signifikan termasuk pilihan dan perubahan kebijakan akuntansi serta metode akuntansi yang digunakan untuk transaksi yang tidak biasa
    c.       Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi termasuk dasar pertimbangan yang dilakukan, dan proses pembuatan estimasi
    d.      Penyesuaian audit yang signifikan yang berdampak signifikan atas proses pelaporan satuan usaha.
    e.       Ketidaksepakatan dengan manejemen. Ketidaksepakatan tersebut dapat berupa :
    Ø  Penerapan prinsip akuntansi
    Ø  Perlakuan akuntansi atas kejadian tertentu
    Ø  Lingkup audit
    Ø  Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan
    Ø  Kata – kata auditor dalam laporan audit
    f.       Konsultasi dengan akuntan lain mengenai masalah akuntansi dan pengauditan
    g.      Kesulitan yang dijumpai selama pelaksanaan audit.
    Ø  Penundaan yang tidak beralasan oleh manajemen mengenai saat dimulainya audit
    Ø  Penyediaan informasi dan data yang diperlukan
    Ø  Tidak tersedianya karyawan klien dan kegagalan karyawan klien untuk menyelesaikan daftar yang dibuat klien pada waktunya
  14. MENYUSUN MANAGEMENTLETTER ( SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN )
    Management letter  dapat mencakup komentar atas :
    Struktur pengendalian intern, yang bukan termasuk reportable condition
    b.      Sumber daya manajemen seperti kas, persediaan, dan investasi
    c.       Masalah perpajakan
  15. TANGGUNG JAWAB SETELAH AUDIT
    Tanggung jawab setelah audit meliputi pertimbangan :
    Peristiwa kemudiaan yang terjadi antara tanggal laporan audit dan tanggal dipublikasikannya laporan audit
    b.      Penemuan fakta – fakta baru
    c.       Penemuan adanya prosedur yang tidak dilaksanakan
  16. PERISTIWA KEMUDIAN YANG TERJADI ANTARA TANGGAL LAPORAN AUDIT DAN TANGGAL DIPUBLIKASIKANNYA LAPORAN AUDIT
    Sebenarnya auditor tidak bertanggung jawab untuk menemukan hal – hal yang mempengaruhi laporan keuangan auditan setelah tanggal laporan audit. Bila auditor menetapkan perlunya penyesuaian atau pengungkapan, dan manajemen setuju, maka auditor dapat mengeluarkan laporan audit bentuk baku.
  17. PENEMUAN FAKTA – FAKTA BARU
    Langkah – langkah tersebut meliputi :
    Memberitahu ( tertulis ) klien bahwa laporan audit tidak dapat lagi dikaitkan dengan laporan keuangan
    b.      Memberitahu ( tertulis ) badan yang berwenang seperti BAPEPAM bahwa laporan audit tidak dapat diandalkan lagi
    c.       Memberitahu ( tertulis ) melalui bda berwenang  (BAPEPAM ) kepada setiap individu yang diketahui mengandalkan laporan keuangan, bahwa laporan audit tidak dapat diandalkan lagi
  18. PENEMUAN ADANYA PROSEDUR YANG TIDAK DILAKSANAKAN
    Penemuan adanya prosedur audit yang tidak dilaksanakan dapat diketahui melalui :
    Pelaksanaan program pengendalian kualitas kantor akuntan publik
    b.      Pelaksanaan peer review.

No comments:

Post a Comment